Friday, June 29, 2012

TEKNIK MENULIS ABSTRAK

TEKNIK MENULIS ABSTRAK Oleh B.P. Sitepu Abstract Abstract is required in publishing an academic or scientific writings. It is very important to motivate the readers to read the writing. How ever many novice writers still find difficulties in writing effective abstract. This article attempts to provide some information on writing abstract. Reviewing a number of references, the article focuses the discussion on informative abstract. Some suggestions are provided to assist the writers, particularly those who are not familiar yet with writing abstract. Key words: abstract, summary, descriptive abstract, informative abstract PENDAHULUAN Karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau naskah ilmiah untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam makalah atau naskah ilmiah abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah dengan maksud untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi naskah. Oleh karena itu, abstrak sering juga disebut ringkasan singkat (short summary). Informasi di dalam abstrak diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah secara utuh. Dengan perkatan lain abstrak diharapakn dapat menggoda dan meyakinkan pembaca bahwa isi naskah itu menarik dan penting dibaca. Isi abstrak memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbanngan bagi pembaca untuk melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah. Setiap biasanya mempersyaratkan peulisan abstrak untuk setiap naskah yang diterbitkan. Penulis naskah pada umumnya telah melengkap naskah mereka dengan abstrak yang dimaksud walaupun belum semua dalam bahasa Inggris. Dari abtrak-abstrak yang disusun penulisnya itu, terlihat beberapa masalah sehingga perlu penataan kembali atau bahkan kadang-kadang harus disusun dan ditulis. Masalah yang dimaksud adalah, pertama terlalu panjang. Abstrak disusun dalam beberapa paragaraf sehingga berupa ringkasan isi naskah. Kedua, terlalu rinci dengan memuat hal-hal yang tidak diperlukan dalam abstrak misalnya, penjelasan tentang metodologi penelitian, rumus-rumus yang dipakai dalam pengolahan data, serta hasil, kesimpulan, dan saran yang lengkap. Ketiga, terlalu singkat sehingga tidak memberikan informasi yang mendorong pembaca untuk membaca naskah itu lebih lanjut. Misalnya, tidak menyebutkan masalah dan hasil penelitian sama sekali. Keempat, tidak memuat hal-hal yang pokok dalam isi naskah sungguhpun telah memberikan uraian yang cukup panjang, sehingga tidak memberikan daya tarik untuk membacanya lebih lanjut. Kelima, bahasa Ingggris yang dipergunakan tidak informatif, karena kesalahan-kesalahan dalam pemilihan kata dan tata bahasa. Penulis naskah ilmiah, khususnya yang belum memiliki banyak pengalaman menulis, kerap kali menghadapi kesulitan menulis abstrak naskahnya. Pada hal abstrak itu merupakan persyaratan kelengkapan naskah untuk dapat dimuat dalam jurnal ilmiah. Tidak jarang abstrak ditulis tidak sebagaimana seharusnya sehingga abstrak itu tidak berfungsi sebagaimana diharapkan. Sering pula ditafsirkan abstrak adalah sama dengan ringkasan/rangkuman (summary). Pada hal terdapat perbedaan yang sangat nyata antara abstark dan ringkasan, dilihat dari tujuan, isi, dan bentuknya. Tulisan ini bermaksud memberikan penjelasan tentang tata cara penulisan abstrak dan perbedaannya dengan ringkasan.

No comments:

Post a Comment