Friday, June 29, 2012
TEKNIK MENULIS ABSTRAK BAG. 2
TEKNIK MENULIS ABSTRAK [PART 2]
DICOPY DARI : http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/
PEMBAHASAN
Disebutkannya abstrak sebagai ringkasan singkat (short summary) menunjukkan bahwa abstrak memiliki kesamaan tetapi juga berbeda dengan ringkasan (summary). Kedua-duanya memberikan informasi kepada pembaca tentang isi suatu naskah (buku, skripsi, tesis, disertasi, atau makalah). Dilihat dari panjang atau jumlah katanya, abstrak lebih singkat yang berarti informasi yang diberikan melalui abstrak lebih sedikit dibandingkan dengan ringkasan. Perbedaan ini jelas terlihat dari penyajiannya; abstrak terdiri atas satu paragraf dengan jumlah sekitar 200 kata, sedangkan ringkasan terdiri atas beberapa paragraf yang panjangnya antara 10 – 25% dari naskah aslinya. Ringkasan mendiskripsikan gagasan-gagasan yang ada dalam naskah dengan susunan dan alur berpikir seperti dalam naskah aslinya. Dengan membaca ringkasan, pembaca mungkin merasa sudah mendapatkan informasi yang cukup tentang isi naskah tanpa harus membaca keseluruhan isi naskah, kecuali untuk gagasan/bagian tertentu yang dianggap perlu didalami lebih lanjut. Sedangkan abstrak tidak memberikan isi gagasan yang lengkap serta tidak mengikuti sistematika dalam naskah aslinya tetapi secara singkat memberikan pokok-pokok gagasan yang dibicarakan dalam naskah aslinya.
Dilihat dari isinya, abstrak dapat dikategorikan ke dalama dua jenis: (a) abstrak bersifat deskripti dan (b) abstrak bersifat informatif. Abstrak deskriptif menggambarkan hanya tujuan dan ruang lingkup isi tulisan tetapi tidak menyebutkan hasil dan kesimpulan isi tulisan. Sedangan abstrak yang bersifat informatif memberikan penjelasan tentang latar belakang masalah, masalah, pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan isi tulisan. Oleh karena unsur-unsurnya lebih banyak, maka abstrak informative lebih panjang dari abstrak deskriptif. Tulisan-tulisan dalam jurnal ilmiah biasanya menggunakan abstrak informatif. Walaupun abstrak informatif terdiri atas satu paragraph dengan jumlah sekitar 200 kata, informasi dalam abstrak diharapkan mencakup (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) pendekatan atau metode, (d) hasil, dan (e) kesimpulan pembahan. Masing-masing unsur-unsur itu disebutkan secara ringkas tetapi mudah dipahami.
Pertama, latar belakang masalah menyebutkan situasi/kondisi yang menimbukan masalah dan perlu untuk dikaji secara ilmiah. Latar belakang ini hendaknya sungguh-sungguh aktual dan menarik bagi pembaca yang dinyatakan dalam dua atau tiga kalimat. Keberhasilan dalam menggambarkan latar belakang masalah itu dengan menarik, mendorong pembaca meneruskan membaca abstrak sampai selesai dan keseluruhan isi n askah. Sebaliknya, kegagalan menarik perhatian pembaca melalui latar belakang masalah ini, dapat membuat pembaca tidak melanjutkan membacanya.
Kedua, rumusan masalah menyatakan hal pokok yang dibahas atau pertanyaan yang akan dijawab dalam tulisan berikutnya. Masalah hendaknya dirumuskan dengan singkat tanpa rincian, walaupun dalam isi tulisan masih dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan. Sudah barang tentu rumusan masalah terkait langsung dengan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya. Biasanya masalah tersebut dirumuskan hanya dalam satu kalimat pemdek.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment